Penjarahan minyak milik PT Pertamina unit II Refenery Plaju Palembang, Sumatera Selatan, dari 1 Januari 2013 hingga 23 Juli 2013, menyebabkan kerugian Rp280 miliar.
Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Selatan, menambah kekuatan personel untuk berpatroli sepanjang jalur Tempino Jambi hingga Plaju di Palembang.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Saud Nasution, mengatakan, pengamanan jalur pipa Tempino- Plaju di tahun ini dilakukan 45 personel Mapolda Sumsel.
"Tetapi jumlah anggota tersebut, masih belum mencukupi untuk melakukan pengamanan. Sebab, masih banyak pelaku pencurian, lolos dari pengamanan," ujar Saud ditemui di Mapolda Sumsel, Rabu 31 Juli 2013.
Saud menjelaskan, mengingat kurangnya jumlah anggota pengamanan untuk jalur pipa Tempino-Plaju, sebanyak 109 orang anggota polisi , dikerahkan untuk meminimalisir aksi para pencuri minyak Pertamina. "Kami juga menyiapkan 153 personel back up, dari jajaran TNI dan Polri dan Intelijen yang disiagakan mulai 2 Agustus hingga 2 September 2013."
Total, dari Januari hingga Juli 2013, polisi menangani 153 kasus pencurian minyak di Sumsel. "Sebanyak 25 kasus telah P21 (Berkas lengkap). Sementara 118 kasus masih dalam penyelidikan," kata dia.
Dalam mengungkap kasus ini, polisi merasa kesulitan menemukan tempat pencurian minyak sebab lokasi pipa milik Pertamina tersebut ada yang bertempat di daerah rawa, bahkan kolong rumah. "Jadi kalau patroli hanya lewat saja, mana bisa terlihat. Ketika bocor baru diketahui kalau telah terjadi pencurian," kata Saud.
Kapolda Sumatera Selatan itu mengimbau seluruh warga Sumsel untuk membantu tugas polisi dalam mengungkap kasus ini. "Masyarakat juga harus berperan aktif, jika melihat ada yang membolongi pipa, segera lapor ke polisi."
Saud menegaskan, siapapun yang terlibat akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, oknum polisi sekalipun. "Yang mendanai, melakukan dan membantu, akan kami cari. Siapapun itu akan diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Saud
0 coment:
Posting Komentar